Padepokan Eyang Panji

Padepokan Eyang Panji terletak di antara lereng gunung kawi dan gunung semeru tepatnya di pusat kota malang, berdiri pada tanggal 1 januari 2000. Didalam padepokan ini, mengajarkan/piwulang budi pekerti luhur warisan budaya bangsa Jawa yang Adiluhung dan berusaha mensinergikan dengan ajaran Agama utamanya Agama Islam yang bersumber Qur'an dan Hadist. Padepokan ini didirikan oleh seorang tokoh muda yang lahir tepatnya di lereng Gunung Kawi dusun Wonosari Kabupaten Malang, merupakan salah satu putra daerah dan kerandah turun waris Raden Mas Iman Soejono yang dimakamkan di Pesarean Gunung Kawi. Sosok ini sekaligus sebagai pemimpin dalam padepokan di kenal dengan sebutan Pamengku Padepokan Eyang Panji. Dia adalah Ki Wahyu.
Arti dari Padepokan Eyang Panji sendiri adalah E = Eling, Y = Yakin, A = Anggayuh, N = Nugrahaning, G = Gesang, P = Piwulang luhur, A = Amerangi, N = Napsu amrih, J = Jejege, I = Iman. Ajaran pokok dari padepokan ini yaitu : NGUDI LUHURING AGESANG, SAMPURNANING LAMPIS dengan selalu mengingat SAK BEGJA-BEGJANE WONG KANG LALI, ISIH BEGJA WONG KANG ELING LAN WASPADA selalu menjalankan tindakan dalam kehidupan dengan istilah Pakem Tri Brata yaitu SABAR, JUJUR LAN SENENG TETULUNG. Di dalam padepokan ini, mengadakan pertemuan jamaah setiap tiga puluh enam hari sekali yaitu setiap hari Kamis Kliwon malam Jum'at Legi. jamaah yang bergabung terdiri dari beberapa daerah di Jawa yang jumlahnya kurang lebih lima ribu orang jamaah.
Tujuan didirikan padepokan ini yaitu ingin menciptakan kerukunan Bangsa dan umat beragama di Indonesia dengan jalan mensinergikan antara budaya dan agama, diharapkan agar tercipta masyarakat berbudaya yang beragama dan masyarakat beragama yang berbudaya.
Dadiya wong Jowo sing Agamis artinya jadilah orang jawa dengan budaya jawanya yang Adiluhung yang taat beragama.